
zara bercinta sama karyawan
“Dit, tolong bawain minum buat Zara di kamarnya, nih! Lo jangan nanya macem-macem sama dia, ya. Lo kasih botol jusnya, terus cabut. Jangan ganggu dia. Dia mau istirahat!” Ucap Pak Produser dengan nada ketus pada Adit
Adit, 24 tahun, adalah seorang pekerja film. Seharusnya dia bekerja sebagai assistant producer untuk Pak Bisma, tapi Pak Bisma selalu menyuruhnya melakukan pekerjaan yang seharusnya dikerjakan oleh anak magang atau malah kru PU. Tapi Adit tidak punya pilihan lain karena Adit memerlukan uangnya untuk kehidupan sehari-hari. Adit adalah anak tertua dari 3 bersaudara. Selain untuk makan sehari-hari, Adit juga memerlukan uang untuk membiayai sekolah adik-adiknya dan pengobatan Ibunya. Sebuah keberuntungan untuk Adit ketika dia ditawari untuk terlibat dalam produksi serial web yang dibintangi oleh Zara. Adit bukan seorang Wota, tapi video skandal yang melibatkan Zara cukup membuatnya tertarik pada Zara
Adit sampai di depan kamar 405 dan setelah beberapa kali mengetuk, sesosok perempuan cantik dengan kaos dan celana pendek membuka pintu itu.
“Mbak Zara, saya Adit, assistantnya Pak Bisma” Ucap Adit dengan gerogi.
“Duh, jangan manggil Mbak, atuh. Panggil aja Zara.” Ucap mantan member JKT48 itu sambil tertawa.
“Yuk, masuk. Ngapain bengong di depan pintu gitu?” Lanjut Zara lagi sambil menarik Adit masuk ke dalam kamar hotelnya.
Adit yang masih gerogi masuk ke dalam kamar hotel Zara.
“Oh, kamu yang disuruh Pak Bisma anter jus, ya?” Tanya Zara sambil melihat kearah botol jus yang dipegang oleh Adit.
“Eh, Iya. Ini Mbak, silahkan jusnya!” Jawab Adit sambil memberikan botol tersebut pada Zara.
“Udah dibilang jangan panggil “Mbak”, panggil aja Zara.” Balas Zara lagi.
“Iya Mba… Eh, Zara.” Jawab Adit dengan tegang.
Setelah memberikan botol jus itu, Adit kemudian menggaruk-garukan kepalanya seperti orang bodoh yang tidak tahu musti apa.
“Yaudah, Zar. Aku pamit dulu ya.” Ujar Adit sambil berjalan menuju pintu kamar Zara.
Zara kemudian menarik tangan Adit, menahannya untuk tidak keluar kamar.
“Temenin aku dulu, Dit!” Pinta Zara
“Aku punya snack, nih. Kamu mau?” Zara menawarkan beberapa makanan ringan pada Adit.
Tanpa menjawab, Adit langsung duduk dan mengambil sebungkus Taro dan membukanya. Zara menyusul dan duduk di sofa yang sama. Keduanya duduk dengan canggung. Zara meletakkan handphone botol jus jeruknya dan tiba-tiba menangis. Ternyata Zara menangis karena membaca berita dari media online yang mengatakan bahwa dirinya adalah simpanan seorang pejabat. Adit tidak tau harus berbuat apa selain memeluknya selama beberapa menit lalu melepas pelukannya itu.
Zara mendekatkan badannya pada Adit, lalu bercerita tentang skandalnya videonya bersama Okin, hubungannya dengan sang kakak, Hasyakyla, dan hubungan dengan kedua orangtuanya. Adit mendengarkannya dengan sabar, sambil menepuk-nepuk pundaknya. Zara tiba-tiba menyenderkan kepalanya di bahu Adit, dia menangis tertahan. Adit bingung, hanya bisa membelai-belai kepalanya. Adit tidak mengerti kenapa Zara bisa seterbuka ini dengan orang asing.
Memang sejak skandal videonya dengan Okin, karir Zara cenderung menurun. Selain serial Virgo dan serial Virgin, Zara jarang mendapatkan peran yang besar. Kalaupun iya, pasti untuk serial yang tayang di kanal-kanal streaming kecil. Tidak hanya itu, hubungan dengan sang kakak, Hasyakyla, juga sempat merenggang, Begitu juga dengan hubungan Zara dengan kedua orangtuanya.
“Makasih ya udah mau dengerin..” Ucap Zara sambil tersdu-sedu
“iyaa..” Adit menjawab seadanya.
Zara mendekatkan wajahnya sambil tersenyum
Tiba-tiba Zara mengecup bibir Adit dengan lembut, tentu saja Adit terkejut. Ia melenguh pelan sambil melingkarkan tangannya di leher Adit, Adit membelai rambut dan pipinya lembut. Tiba-tiba Zara melepaskan ciumannya. Adit tersentak saat dia terpana dengan tindakan tiba-tiba dari seorang Zara Adhisty. Tangannya praktis merobek ikat pinggangnya dan membuka ritsleting celana panjangnya. Dia merogoh celananya dan merasakan benjolan besar menempel di pahanya.
“Kontol kamu gede banget, Dit!” seru Zara yang terpesona sambil mengeluarkan penis besar berwarna coklat tua dari celana panjangnya. Dia hampir tidak bisa melingkarkan satu tangan pada batangnya sehingga dia memegangnya dengan dua tangan dan dengan lembut menyentaknya sampai dia mencapai kekerasan penuh.
“Gue engga percaya ini terjadi,” Ucap Adit dalam hati. “Seorang Zara Adhisty megang titit gue!”
“Udah, nikmatin aja,” Ujar Zara sambil tersenyum dan menggoda, membungkuk dan mengambil sebagian besar penis Adit yang panjang dan besar di antara bibirnya yang lembut dan kenyal.
Dia mendengar Adit terengah-engah saat dia terus-menerus menciumi kepala penis Adit. Mulutnya terentang lebar saat berusaha memasukan seluruh penis besar Adit ke dalam mulutnya. Dia terus mendorong mulutnya lebih jauh ke bawah batang kerasnya sampai bibirnya menyentuh dasar organnya yang berdenyut. Tangannya mencengkeram lengan ke kursi saat dia memasukkan dalam tenggorokan Adit yang berukuran besar. Erangannya yang terus-menerus terdengar seperti musik di telinganya.
Setelah beberapa menit, Zara mengangkat wajahnya dari selangkangannya dan menggunakan lidahnya untuk menjilat setiap inci anggota penis Adit yang keras seperti baja.
“Come on. Let’s get fuck!” ucap Zara di sela-sela jilatannya.
Adit menurut dan berdiri, melepaskan sepatu dan pakaian yang masih tersisa pada tubuhnya sementara aktris pemeran Virgo itu membuka kaos dan celana pendeknya. Dia memiliki tubuh gym yang bagus, perut rata dan beberapa tato di kedua lengannya. Setelah semua pakaiannya dilepas, Adit berbaring di tempat tidur dan Zara kembali menghisap dan menjilati penis Adit.
“Aaaaaah sial!” Adit berteriak ketika Zara dengan tergesa-gesa menggerakkan mulutnya ke atas dan ke bawah penisnya yang besar oit.
“Are you ready to fuck me?” Zara berbicara kotor dan melepaskan penisnya yang gemuk dari mulutnya.
Dia berdiri hingga memperlihatkan vaginanya yang dicukur bersih. Dia naik ke atas tempat tidur dan menurunkan vaginanya ke penis Adit yang berdenyut-denyut. Mereka berdua mengerang saat penis Adit yang besar itu mulai menyeruak masuk ke dalam vagina Zara. Dengan kedua kakinya menjejak di luar kakinya, aktris itu mulai terus mengendarai penis besarnya.
“Oooooh, Adit! Kontol kamu gede banget!” Zara mendesah kencang
Adit mengulurkan tangannya dan mencengkeram pantat kecil Zara dan mulai memasukkan penis kerasnya ke dalam vaginanya. Zara mendesah dan mengerang keras. Dengan gaya cowgirl, Zara terus menyetubuhi Adit dengan liarnya. Tubuh Zara berguncang dengan kerasnya sehingga bukan hanya tubuh Adit yang ikut berguncang, tetapi juga seluruh ranjang hotel mewah itu. Setelah beberapa saat, Zara merasa akan mendapatkan orgasmenya.
“OOOOOOOOOH!!! OOOOOOH!!! I’M CUMMING!!” Zara mendesah dan mengerang, seluruh tubuhnya menggeliat karena orgasme yang kuat.
Adit merasakan vagina Zara mengeluarkan cairan orgasme ke seluruh penis dan buah zakarnya. Dia terus mendorong batang kejantanannya yang keras dan mengilap ke dalam vagina Zara dengan kecepatan yang sangat tinggi menyebabkan aktris itu terjatuh lemas di tubuhnya yang berkeringat.
Setelah beberapa menit mengentot Zara dengan liar, Adit menggulingkannya ke punggungnya, mengubur penisnya dalam-dalam di antara lipatan vaginanya yang lengket dan terus menyetubuhinya. Suara erangan Zara terus memenuhi ruangan.
“Oooooooh bangsatl! Ooooooh sialan! Bangsat! Oooooh sial!” bintang serial Virgo itu mengerang dan mendesah saat lututnya menyentuh bahunya karena beban Adit di atasnya, mengebor penisnya yang gemuk berwarna coklat tua ke dalam dirinya. “Anjir enak banget kontol kamu…” Zara berteriak saat tubuhnya mulai bergemetar.
“UGGGGGGGGGH FUCCCCCK!” teriak Zara lagi.
“Aku mau keluar, Zar” erang Adit, menyerah pada orgasmenya dan membanjiri vagina berair lembut aktris Dua Garis Biru itu dengan peju lengket panas yang sangat banyak.
Baik Adit dan Zara terkapar lemas di atas ranjang. Zara terhempas lemas di atas ranjang dengan penuh keringat, wajah yang merah, rambut acak-acakan serta nafas yang tersengal-sengal. Nasib Adit juga tidak jauh berbeda.
“Gila, aku ga nyangka kamu sekuat ini, Dit!” Zara memuji stamina Adit.
Adit yang sudah terlalu lemas tidak bisa menjawab dan hanya bisa tertawa kecil sambil terengah-engah.
“Sebenernya aku udah ngincer kamu dari awal aku liat kamu di lokasi syuting hari ini. Sebenernya aku ga perlu jus. BIsa aja aku pesen lewat ojek online. Tapi aku sengaja minta Pak Bisma nyuruh kamu anter jus supaya aku bisa ketemu kamu.” Zara mengakui kalau semuanya hanya settingan belaka.
“Sial! Ternyata gue kena jebak! Biarin, deh. Sama-sama enak ini.” Pikir Adit dalam hati.
Zara secara tiba-tiba mendorong tubuh Adit sehingga telentang, ia menatap Adit dengan nakal. Adit menelan ludah.
“Ooooh” Zara mulai menciumi leher Adit dengan buas, pelan-pelan ciumannya turun ke dadanya. Puting susunya dijilatinya tanpa ampun.
“Oooh.. ohh.” Adit menjerit-jerit kegelian.
Bibir Zara yang indah menari menuruni perut Adit, sesekali digigit-gigitnya perut Adit dengan lembut. Tangannya yang mungil membelai penis Adit. Zara menatap Adit dengan tatapan yang paling nakal, sebelum mulai menjilati kepala penis Adit.
“Oooowhh.. “ Adit berteriak tertahan ketika Zara mulai memasukkan batang penis Adit ke dalam mulutnya.
Zara tersenyum, ia seperti seorang anak kecil yang asyik menikmati eskrimnya. Bibirnya yang lembut melumat kemaluan Adit dengan lahap. Tangan Adit mendekap kepala Zara erat, sambil menahan geli yang tak tertahan.
“Oooh.. oooh” Adit mengap-mengap ketika Zara menjilati pangkal kemaluannya, dan menghisap buah zakarnya.
“Oooowh..” Adit merasakan sesuatu hendak keluar.
“Ammpuun.. ampun.. aku udah mau keluar” Adit mendorong kepala Zara.
Zara tersenyum, Ia duduk di atas perutku in posisi WOT. Zara membimbing kemaluan Adit memasuki vaginanya. Sesaat kemudian Adit bisa merasakan penisnya kembali memasuki lubang yang sempit itu. Zara mulai menggerakkan pinggulnya, otot perutnya yang rata terlihat berkontraksi saat ia menggoyangkan tubuhnya di atas tubuh Adit.
Zara tersenyum lagi, tangannya bertumpu di atas dada Adit. Zara mempercepat gerakannya, dadanya berguncang-guncang hebat. Zara memejamkan matanya, wajahnya merona merah, cantik sekali. Adit jadi semakin bernafsu, ia menggerakkan pinggulnya memutar seperti bor. Zara menggerakkan pinggulnya maju mundur lagi, namun tiba-tiba Zara menggetarkan pinggulnya dalam ritme yang sangat cepat. Sebelum melambat, dan kemudian bergetar cepat lagi.
“oooh” Adit merem melek keenakan.
“Ugh… ugh.. kenapa?” Tanya Adit
“Mmmh.. mhhh” Zara malah mengulum bibir Adit. Dadanya direbahkan ke atas dada Adit.
“Mmmh, mmh,,” Suara erangan mereka tidak jelas terdengar karena lidah mereka saling membelai. Pinggul Zara bergoyang cepat, payudaranya yang kenyal menggesek dada Adit.
Adit melirik Zara, Wajah Zara yang putih kini bersemu merah, bulir-bulir keringat membasahi pipinya, padahal suhu ruangan itu cukup dingin. Adit merasakan gerakan Zara mulai tidak teratur, pinggul Zara bergerak gerak liar, punggungnya melengkung.
“OOOH… OHHH. Adiiitttt!!” Zara berteriak, wajahnya memerah, tampak seperti kesakitan. Zara memeluk tubuh Adit erat, sekujur tubuhnya mengejang hebat.
Adit kini merasakan dinding-dinding vagina yang basah Zara berkontraksi, penisnya seperti disedot vakum cleaner. Otot rahim Zara berkedut kedut, menciptakan sensasi geli yang tak tertahankan.
“Oooo… aku… juga mau keluar… oh..” ucap Adit keenakan.
“Aaaah.. aaah..” Zara malah melumat bibir Adit.
“Ooooooooh” pantat Adit terangkat, ada sesuatu yang menyembur dari kemaluannya.
Mereka saling melumat, tubuh telanjang mereka saling berpelukan, bergetar hebat, dan mengejang bersama. Zara terbaring lemah di atas dada Adit, nafasnya tersengal. Wajahnya yang cantik memerah, Adit membelai rambut Zara, Zara tersenyum kepada Adit dan mengecup bibirnya lembut. Mereka berciuman mesra, Adit memeluk Zara lembut hingga mereka berdua tertidur.
Share this content:
Post Comment