
bercinta sama ashel
Adzana Ashel.
Disclaimer: Cerita ini tidak murni 100% milik saya. Beberapa bagian dari cerita ini terinspirasi dari beberapa cerita artis serupa yang pernah saya baca di forum ini dan forum lain. Tentunya cerita sudah saya rubah dan sesuaikan dengan gaya penulisan dan fantasi saya sendiri.

Di tengah hiruk-pikuk Jakarta, Adzana Ashel, atau lebih dikenal dengan nama Ashel, adalah seorang aktris muda yang tengah berjuang membangun kariernya di dunia hiburan. Sejak kecil, Ashel telah memendam impian untuk tampil di layar lebar. Meskipun sering mengikuti casting dan audisi, keberuntungan belum sepenuhnya berpihak padanya. Namun, Ashel tidak pernah menyerah. Ia terus berlatih, mengikuti kelas akting, dan terus mengasah kemampuannya. Berkat usaha dan ketekunannya, Ashel akhirnya bergabung dengan grup JKT48, dan namanya mulai dikenal publik. Meski begitu, Ashel merasa belum mencapai kepuasan penuh dalam kariernya. Setelah beberapa tahun, ia memutuskan untuk graduate dari JKT48 demi mengejar peluang baru.
Suatu hari, agen Ashel membawa kabar gembira. Ia mendapatkan kesempatan untuk mengikuti audisi sebuah film layar lebar yang disutradarai oleh Bapak Hendri, seorang sutradara terkenal. Film ini tidak hanya akan tayang di Indonesia, tetapi juga di berbagai festival film internasional. Judul film tersebut adalah “Cahaya di Ujung Harapan”, yang mengisahkan perjuangan seorang wanita muda dalam mencari jati diri dan cinta sejati di tengah kekacauan hidupnya. Ashel sangat berharap film ini akan menjadi batu loncatan bagi karier aktingnya, memperlihatkan kemampuannya kepada masyarakat sebagai seorang aktris berbakat, dan tidak hanya dikenal sebagai mantan anggota JKT48
Dengan penuh semangat, Ashel mempersiapkan diri untuk audisi tersebut. Ia mempelajari naskah dengan saksama, menghayati setiap karakter yang ada di dalamnya. Pada hari audisi, Ashel memberikan yang terbaik. Ia memerankan tokoh utama dengan begitu mendalam, hingga air mata para juri berlinang.
Beberapa minggu kemudian, telepon dari agen Ashel berdering. “Ashel, kamu diterima! Kamu akan menjadi pemeran utama dalam film ‘Cahaya di Ujung Harapan’,” suara di ujung telepon penuh kegembiraan. Ashel tak kuasa menahan air matanya. Ini adalah mimpinya yang menjadi kenyataan.
Syuting dimulai dengan antusias. Ashel bekerja keras, berusaha menjiwai karakternya dengan sungguh-sungguh. Setiap hari di lokasi syuting adalah pengalaman berharga baginya. Ia belajar banyak dari para pemain senior dan juga dari Bapak Hendri yang sabar membimbingnya. Meski ada tantangan, Ashel menghadapinya dengan profesionalisme dan dedikasi tinggi.
Film “Cahaya di Ujung Harapan” akhirnya selesai dan siap ditayangkan. Pada malam gala premier, Ashel berdiri di depan panggung dengan gaun elegan, menyaksikan bagaimana impiannya menjadi nyata. Tepuk tangan riuh penonton mengiringi langkahnya, dan ia merasa sangat bersyukur atas segala perjuangan yang telah dilaluinya.
Kisah Ashel adalah bukti bahwa mimpi dapat menjadi kenyataan dengan kerja keras dan ketekunan. Ia kini dikenal sebagai salah satu aktris berbakat di Indonesia, dan film “Cahaya di Ujung Harapan” mendapatkan banyak pujian dan penghargaan di berbagai festival film internasional. Perjalanan Ashel baru saja dimulai, dan ia siap menghadapi petualangan baru di dunia perfilman.
Tapi sebenarnya seperti apa kerja keras yang dimaksud oleh Ashel? Mari kita simak ceritanya.
Lokasi Syuting.

Ashel datang ke lokasi syuting untuk pertama kalinya. Mantan anggota JKT48 itu tidak menyangka kesempatan yang ia nantikan akhirnya datang juga. Ashel curiga karena lokasi tersebut terlihat sepi karena tidak ada orang-orang yang terlibat syuting. Sialnya Ashel tidak tahu kalau dirinya dijebak. Pak Richard dan Pak Hendri sengaja membohongi Ashel dengan memberikan jadwal syuting palsu. Syuting seharusnya dimulai dua hari lagi, bukan hari ini. Tiba-tiba Ashel disergap.
“Ada apa ini, lepasin!” teriak Ashel sekuat tenaga.
Namun bukannya menjawab, mereka malah mengikat kedua tangan dan kaki Ashel Dengan tali keujung ranjang besi tersebut, sehingga kedua tangan dan kakinya terpentang lebar membentuk huruf X. Ikatan itu sungguh ketat, sehingga jangankan melepasan diri, untuk bergerak saja sudah sulit.
“Pak Hendri ada apa ini?” tanya Ashel yang mulai ketakutan.
“Tenang aja Shel, kami-kami ini sudah lama punya niat untuk membuat film spesial buat kamu, daripada kamu main film ga jelas gini, mendingan kamu bikin film bokep aja, nama kamu pasti bakal makin terkenal” jawab Pak Hendri sambil terkekeh.
Pucatlah muka Ashel mendengar jawaban ini, ia tahu petaka apa yang bakal menimpanya.
“Tolong pak jangan, saya belum pernah gituan” ibanya
Tetapi bukannya menjawab, para kru justru malah menjalankan kamera dan lampu dan mulai menshoot adegan didepannya. Ashel melihat Hendri dan Rudi yang telah telanjang bulat mulai menaiki kasur ukuran besar tersebut. Dia merasa ngeri, baru kali ini ia melihat tubuh pria dewasa yang telanjang. Hendri dan Rudi pun memulai operasinya. Tangan Hendri mulai membuka kancingnya satu persatu, dan begitu tebuka, iapun menggunting kaos dalam dan BH yang dikenakan Ashel dan melepasnya dengan paksa, hingga yang menutupi tubuh bagian atasnya hanyalah kemeja yang telah tersingkap lebar. Sementara Rudi menyingkap rok Ashel hingga ke perut, dan membelai-belai vagina Ashel dari luar celana dalam warna biru yang ia pakai. Kemudian jari-jari tanganya bagaikan ular menyelusup dari samping celana dalamnya dan mengelus-elus bibir vagina Ashel.
“waah, toketnya montok banget, kenceng banget lagi, padahal masih cilik”, komentar Hendri yang tepat berada di depan payudara kanan Ashel.
“Iya nih, udah cantik, toketnya sekel banget, udah gitu putih banget “, tambah si Rudi.
Tanpa menyia-nyiakan kesempatan, Hendri langsung menghisap payudara kanan, sedangkan Rudi menghisap payudara kiri Ashel. Ashel terus meonta-ronta berusaha melepaskan diri, iapun berusaha berteriak, namun Hendri segera membenamkan sapu tangan kedalam mulutnya dan membekapnya. Amir, salah seorang kru mendekat, ia meraih gunting yang tadi digunakan Hendri, dan mulai menggunting celana dalam Ashel yang masih ia kenakan. Karena kedua kaki Ashel terentang lebar, begitu ia selesai menggunting celananya, terpampanglah vagina yang merekah berwarna merah muda. Vagina itu tampak begitu menggoda, dan ditumbuhi bulu-bulu halus yang masih jarang, sehingga semua orang yang ada di ruangan itu menelah ludah memandangnya. Pak Hendri pun menshoot close up kearah vagina Ashel, sehingga di monitor di samping kamera yang sengaja diletakkan menghadap ke arah ranjang, Ashel bisa melihat bagaimana vaginanya di close up dan di rekam oleh Pak Hendri.’
“Denger yah, kalo kamu macem- macem rekaman ini bakal saya sebarin di internet, jadi mendingan kamu turuti saja semua perintah kami” bentak Richard dari belakang lampu.
Ashel pun mulai menangis, jika rekaman ini sampai tersebar, bukan hanya karirnya yang akan hancur, tetapi juga nama baiknya dan keluarganya akan hancur berantakan, mau ditaruh dimana muka ini. Sehingga dia pun lalu mengangguk menurutinya.
Melihat korbannya pasrah, Hendri dan Rudi lalu membuka semua ikatan pada tangan dan kaki Ashel, dan mengambil saputangan dari mulutnya, merekapun lalu membuka semua sisa pakaiannya, hingga ia telanjang bulat diatas kasur. Hendri dan Rudi lalu melanjutkan kegiatannya, sementara Amir yang juga sudah telanjang bulat, mendekati vagina Ashel, Kedua tangganya lalu membuka kedua kaki Ashel lebar-lebar, dan menguak bibir vaginanya hingga bagian dalam vaginanya merekah dan terlihat. Pak Hendri tak menyia-yiakankan dan terus menshoot vaginanya
“Gila bagus banget nih memek, baru kali ini gue ngeliat memek sebagus ini” kata Amir yang mulai menggosok-gosok bibir vagina Ashel, hingga artis cantik yang merasakan serasangan dari berbagai arah ini mulai mendesah tak terkontrol.
Amir pun mulai sedikit memasukan jarinya kedalam vagina Ashel hingga membuatnya mendesah dan mengangkat selangkangannya kearah tangan Amir.

“Wuih liat men, dia kayaknya demen nih” ejek Amir.
Merah kuping Ashel mendengar ejekan ini, namun tiba-tiba mulut Rudi langsung mencium mulutnya dan lidahnya menyeruak masuk kedalam mulutnya, sementara remasan tangannya pada payudara Ashel makin mengeras, sedotan Hendri pun makin kencang. Amir pun yang sudah tidak tahan langsung menjilati vagina Ashel dengan semangat. Belum pernah ia merasakan ciuman seperti ini sebelumnya, apalagi diserang oleh berbagai rangangan ini, membuatnya mau tak mau harus mengakui bahwa ia menikmati semua perlakuan ini. Tak lama Rudi bangkit dan menyodorkan penisnya kemulut sang artis.
“Isep, Shel” perintah Rudi
Sejenak ia hanya menatap ngeri melihat penis Rudi yang berdenyut-denyut, belum pernah Ia melihat penis orang dewasa sebelumnya, karena ragu-ragu, Rudi yang sudah tidak sabar langsung menghujamkan penisnya yang gemuk kedalam mulut Ashel. Artis muda cantik yang telah terangsang berat karena jilatan-jilatan lidah Amir pada vaginanya mulai menghisap penis Rudi seperti menghisap eskrim, sehingga Rudi pun merem melek keenakan dan memaju-mundurkan pantatnya, seperti orang yang sedang mengentot. Ashel merasakan kepalanya mulai terasa ringan, apalagi ketika lidah Amir menerobos masuk kedalam vaginanya dan mengobok-oboknya. Sehingga ia merasakan sensasi yang tak pernah dirasakan sebelumnya, dan cairanpun membanjir dari vaginanya, ternyata ia telah merasakan orgasme untuk pertama kalinya, tubuhnya terasa enak luar biasa. Tapi ia terus melanjutkan hisapannya pada penis Rudi, bahkan menyelinginya dengan jilatan-jilatan.
“Gila men, isapannya, ternyata dia ahli ngisep kontol” ejek Rudi
Ashel tak mempedulikan ejekan itu dan terus menghisap, hingga akhirnya ia merasakan tubuh Rudi bergetar dan tak lama kemudian ia merasakan semburan cairan dalam mulutnya. Cairan itu tersa aneh, asin, gurih dan hangat, Ashel pun menelannya dan ternyata ia menyukai rasanya, sehingga ia pun terus menyedot penis Rudi untuk menghisap cairan yang mungkin masih tersisa, hal ini membuat Rudi makin kelojotan.
Pak Hendri yang tidak tahan melihat semua ini segera membuka semua pakaiannya dan naik keatas kasur dan memposisikan dirinya diantara kedua kaki sang artis yang mengangkang.
“Awas, gue duluan yang memerawaninya, kan gua sutradaranya!” teriak Pak Hendri
Iapun lalu menyangkutkan kedua betis Ashel ke bahunya yang lebar sambil mengarahkan penisnya ke vagina artis cantik yang baru berusia 19 tahun itu.
“Pak, tolong jangan, jangan dimasukkin pak” pintanya.
Memang meskipun pernah pacaran, ia belum pernah sampai berhubungan seks, apalagi sekarang ini, Ashel lebih berkonsentrasi untuk membangun karirnya, daripada pacaran.
“Tenang aja Shel, yang penting enak kan” jawab Pak Hendri yang disambut tawa mereka.
Perlahan-lahan sutradara itu mulai menancapkan penisnya pada vagina Ashel, namun sulit karena vagina yang masih perawan, terlalu sempit untuk menerima penis sebesar itu.
Sementara Hendri dan Rudi melotot menyaksikan bagaimana si sutradara gendut separuh baya itu memerawani sang artis cantik yang masih amat muda. Akhirnya Ashel merasakan sesuatu yang besar menyeruak kedalam vaginanya. Iapun hampir menjerit karena pedih dan sakit, namun pagutan Hendri membungkamnya. Dia merasakan penis itu berdenyut-denyut dalam memeknya, yang dipaksa untuk membuka selebar-lebarnya, selangkangannya seakan terbelah dua.
“Tenang yah Shel, sakitnya cuman sebentar kok” kata Pak Hendri.
Ashel mengeluarkan jeritan yang keras sekali, ketika perlahan batang penis Pak Hendri membuka bibir kemaluan, dan masuk senti demi senti tanpa berhenti. Kadang ia menarik sedikit batang kemaluannya untuk kemudian didorongnya lebih dalam lagi ke dalam vaginanya. Pak Hendri baru saja merenggut keperawanan Ashel.
Setelah terasa terbiasa, ia mulai memaju mundurkan penisnya dengan perlahan. Dengan menahan rasa sakit, Ashel menatap penis Pak Hendri yang keluar masuk vaginanyanya, disertai sedikit darah perawan. Tak lama kemudian, Pak Hendri mempercepat genjotannya, Ashel pun merasakan sedikit nikmat, namun rasa perih masih menguasai, hingga pun menjerit -jerit dan menitikkan air mata. Sementara itu, Hendri naik dan mendekati wajah Ashel sambil mengelus-elus wajahnya dengan batang kemaluannya. Mulai dari dahi, pipi kemudian turun ke bibir. Ashel menggeleng-gelengkan kepalanya agar tidak bersentuhan dengan batang kemaluan Hendri yang hitam.
“Ayo dong manis, buka mulut kamu”, kata Hendri sambil meletakkan batang kemaluannya di bibir ex member JKT48 itu.
“Kamu belum pernah ngerasain punya gue kan?Buka mulut kamu, brengsek!” bentaknya ketika melihat Ashel tak bereaksi.
Perlahan mulut Ashel terbuka sedikit, dan Hendri pun langsung memasukkan batang kemaluannya ke dalam mulut yang indah tersebut. Mulut Ashel terbuka agar semua batang penis itu masuk ke dalam mulutnya. Batang kemaluan itupun mulai bergerak keluar masuk di mulutnya,.
“Sedot…iyah gitu…ohhh !” lenguhnya sambil meremas rambut gadis itu.
Ketika Pak Hendri masih terus menggenjotnya, Rudi dan Amir ikut menikmati tubuh Ashel dengan mencubit, meremas, meraba, mengisap, mengigit, menjilat dan menciumi seluruh tubuh indah Ashel. Mereka mulai dengan memainkan buah dada dan mengisapi puting susunya, tangan-tangan mereka juga menarik-narik puting susunya. Mau tak mau, Ashel mulai merasakan nikmat, sehingga jeritannya berubah mennjadi erangan tak jelas.
Lima menit kemudian penis Hendri menumpahkan lahar panas di dalam mulut Ashel.
“Uuggghh…asyiknya!,” lenguh Hendri sambil menekan dalam-dalam penisnya yang menyemburkan sperma.
“Anjing, sip banget nyepongnya, sampai gak tahan lama gue” katanya lagi.
Ketika Hendri menarik batang kemaluannya terlihat ada cairan yang keluar dari batang kemaluannya.
“Julurin lidah kamu!” perintahnya
Ashel yang sudah setengah sadar kerana merasakan kenikmatan yang amat sangat, membuka mulutnya dan mengeluarkan lidahnya. Hendri kemudian memegang batang kemaluannya dan mengusapkan kepala batang kemaluannya ke lidah Ashel, membuat cairan kental yang keluar tadi menempel ke lidah Ashel. Saat itu, tiba-tiba Pak Hendri yang sedang menggenjot vagina Ashel berteriak.
“Ngentot!! Keluuarrhh nih…Aaahhh!” Ia tidak menarik batang kemaluannya keluar dari vagina Ashel, batang kemaluannya tampak bergetar berejakulasi, menyemprotkan sperma masuk ke dalam rahim sang artis remaja. Ashel berontak ketika menyadari sperma Pak Hendri mengalir masuk ke rahimnya.
“Pak Jangan keluarin didalam! Nanti saya hamil” Ibanya bercucuran air mata
“Ya udah, lain kali kita keluarin dalam mulut lu aja” timpal Amir sambil tertawa-tawa
Amir sekarang ada di antara kaki Ashel dan mulai mendorong batang kemaluannya masuk ke liang vagina yang merekah indah itu. Terlihat sekali dengan susah payah batang kemaluan Amir yang besar itu membuka bibir kemaluan Ashel yang masih sempit. Setelah seluruh penisnya masuk dengan sempurna, ia kemudian memegang pinggul Ashel dan berguling kesamping, sehingga tubuh Ashel menindih tubuhnya. Sementara Pak Richard yang dari tadi hanya menonton sambil mengoperasikan kamera, mulai bergabung. Ia mengacungkan batang kemaluannya ke mulut Ashel.
“Dah tau kan Ashel mesti gimana.” dengan kasar ia mendorong batang kemaluannya masuk ke mulut Ashel, sampai akhirnya batang kemaluan itu masuk seluruhnya hingga sekarang testisnya berada di wajah Ashel.
Tiba-tiba, ia merasakan ada jari yang mengorek-orek anusnya, ketika ia menoleh, ia melihat Rudi yang meludahi lubang anusnya. Ashel tersadar apa yang akan dilakukan Rudi pada dirinya, ketika dirasanya batang penis Rudi mulai menempel di lubang anusnya.
“Jangan Bang, jangan! Ampun Bang, ampun, jangan…”
Ashel menjerit-jerit ketika kepala batang penis itu berhasil memaksa masuk ke liang anusnya. Wajahnya pucat merasakan sakit yang amat sangat ketika batang kemaluan itu mendorong masuk ke liang anusnya yang kecil. Rudi hanya mendengus-dengus berusaha memasukkan batang kemaluannya ke dalam anus Ashel tanpa peduli jerit kesakitan gadis itu. Perlahan, senti demi senti batang kemaluan itu tenggelam masuk ke anus Ashel. Hingga akhirnya seluruh batang penis itu masuk, Ashel hanya bisa merintih dan mengerang kesakitan merasakan benda besar yang sekarang masuk ke dalam anusnya.
Rudi beristirahat sejenak, beradaptasi sebelum mulai bergerak keluar masuk. Kembali Ashel menjerit-jerit, bahkan kenikmatan yang ia rasakan dari genjotan Amir pada liang vaginanya, tidak bisa meredam rasa sakit yang ia rasakan pada anusnya.. Rudi terus bergerak tanpa belas kasihan. Batang kemaluannya bergerak keluar masuk dengan cepat, membuat testisnya menampar-nampar pantat sang artis. Jadilah tubuh seksi dan putih itu digarap dari tiga arah, oleh Amir, Pak Richard, dan Rudi. Setelah beberapa menit, Ashel sudah mulai dapat merasakan kenikmatan dari penis-penis itu dan secara tidak sadar mulai menggoyangkan pinggulnya. Mulanya Ashel digenjot secara perlahan-lahan, akan tetapi kecepatannya terus ditingkatkan sehingga sampai suatu titik tertentu yang dapat membuat perasaannya terbang ke langit karena nikmatnya. Hal ini berlangsung selama 15 menit, hingga akhirnya Rudi mencapai orgasme ia menarik batang kemaluannya dan sperma menyemprot keluar menyembur ke punggung Ashel, kemudian menyembur ke pantat dan mengalir turun ke pahanya. Setelah beberapa lama, Ashel merasakan tubuh Amir mengejang dan erangan nikmat keluar dari mulutnya. Sperma laki-laki itu menyembur masuk sebanyak-banyaknya ke dalam lubang vaginanya. Sambil terengah-engah ia menarik batang kemaluannya yang berlumur sperma dan darah perawan keluar dari tubuh Ashel.
Sebelum artis muda itu sempat menarik nafas, Hendri mengambil giliran selanjutnya dan dengan kasar ia juga mendorong batang kemaluannya masuk ke liang anus Ashel yang masih meneteskan sperma. Hendri kemudian menarik tubuhnya hingga Ashel terbaring telentang menindih tubuh Hendri. Rasa sakit itu sekarang sudah berkurang tapi tetap menyakitkan sementara Hendri tanpa peduli terus mendorong dan menarik batang kemaluannya. Ashel memejamkan matanya berharap ia dapat mengurangi rasa sakit dan ngilu yang menyerang seluruh tubuhnya.
Sementara Pak Richard yang masih belum orgasme, berjongkok di hadapan Ashel, batang kemaluannya sudah tegang dan keras ketika ia tersenyum menyeringai pada si artis, ia lalu mengarahkan batang penisnya ke belahan vagina yang terpampang indah didepannya. Dengan satu dorongan keras batang kemaluan itu merobek masuk ke lubang vagina. Tubuh Ashel terasa tersobek-sobek menerima sodokan dari dua arah itu. Terutama ketika batang kejantanan itu masuk ke dalam lubang anusnya yang kering dan sempit. Penis yang bergerak keluar masuk itu terasa seperti besi panas yang membuat nafasnya terputus-putus. Hal ini membuatnya menjerit kecil karena merasa sakit dan nikmat sekaligus. Ashel pun mulai meracau, “Ahh…, ahh…, oh…, oh…,” Inginnya ia menjerit nikmat, tapi mana mungkin ia mengaku bahwa ia mulai menikmati perkosaan itu.
Mulutnya tidak berhenti-henti mengeluarkan suara erangan nikmat dan juga kata-kata yang menggambarkan kenikmatan yang tiada tara. Melihat si artis cantik yang sudah seperti orang yang kerasukan setan nikmat itu, semua orang yang ada di ruangan itu tertawa terbahak-bahak.
“Gila, keenakan dia”
“Tau nih, tadinya pura-pura gak mau,sekarang malah ketagihan”
“Gue yakin abis ini dia malah bakal minta kita buat ngentotin dia!”
“Dasar artis, di depan aja sok alim, sok imut, padahal kalau udah gini sama aja sama perek!”
Kata kata yang entah diucapkan oleh siapa itu membuat kuping Ashel terasa panas. Tapi mau bagaimana lagi, memang itu yang terjadi kok. Ashel bahkan mulai melingkarkan tangannya ke leher Pak Richard yang ada di atas tubuhnya dan menariknya mendekat, lalu menciumi bibir laki-laki itu tanpa canggung. Ia juga melingkarkan kakinya ke tubuh laki-laki itu. Selain itu, Ashel juga melingkarkan dan mengunci kakinya ke pantat dan menariknya hingga penis Pak Richard itu masuk lebih dalam ke dalam vaginanya, dibarengi olehnya dengan mengangkat pinggulnya. Sebelah tangan Ashel mengusapi rambut Pak Richard itu sementara yang lainnya merabai pundak dan punggungnya. Ia menciumi dan mengulum lidah laki-laki itu sembari mengeluarkan erangan, ia benar -benar telah menikmati semuanya, naluri seks dalam dirinya telah bekerja sedemikian hebat membuatnya lupa akan rasa malu dan harga dirinya. Beberapa menit kemudian jeritan Ashel hanya tinggal erangan dan rintihan tapi genjotan Pak Richard bukannya berhenti tapi justru bergerak makin cepat. Tak lama kemudian, Pak Richard menarik penisnya hingga hampir terlepas dari jepitan vagina Ashel, ia mengerang dan maju mendorong ke depan sekuat tenaga.
Kepala Ashel terdongak dan lenguhan keras terdengar panjang keluar dari mulutnya. Pak Richard mengejang beberapa saat dan bergerak beberapa kali, dan penisnya menyemburkan sperma ke dalam vagina si artis cantik.
“Uuggghh…asyiknya!” lenguh Pak Richard sambil menekan dalam-dalam penisnya yang menyemburkan sperma.

Hendri pun akhirnya tak tahan juga, penisnya serasa diremas kuat oleh dinding anus yang bergerinjal-gerinjal dan sempit itu. Penisnya memuntahkan sperma hangat ke dalam pantat artis muda itu, ia menekan dalam-dalam penis itu selama mengeluarkan isinya hingga akhirnya penisnya menyusut lalu ditariknya lepas. Ashel sekarang tergeletak tak bergerak di atas ranjang dengan sperma mengalir keluar dari vagina dan anusnya. Tubuhnya kesakitan seperti baru saja dipukuli. Ia mengerang lirih ketika dua orang menarik tangannya dan melemparkan bajunya.
“Wuih makasih banget yang Shel, udah mau ngelayanin kita semua. Tenang aja, nih rekaman gak bakal kemana-mana kok, asal kamu juga mau tutup mulut soal semua ini.” kata Pak Hendri sambil tersenyum.
Tanpa menjawab, Ashel memakai kembali semua pakaian, yang ia pakai ke tempat syuting. Minus BH dan celana dalamnya yang telah digunting oleh para pemerkosanya. Sambil menahan isak tangis, ia berjalan keluar dari rumah tersebut, diiringi senyuman para kru film bejat yang baru saja menggarap tubuhnya habis-habisan.
Post Comment