
pengalaman pertama sampai ketagihan swinger part 1
Awal kami swinger di mulai saat kami sudah merasa kehidupan sex kami sampai pada titik jenuh. Jelas yang berfikir awal adalah aku. Aku beruntung punya istri yang bisa memahami bahwa swinger adalah sebuah solusi. Tetapi kenikmatan swinger yang kami bayangkan ternyata nggak semudah dalam mewujudkannya. Mencari pasangan swinger yang sehat dan berfikiran sama dengan kami bukanlah hal mudah.
Sebelumnya kami browsing di internet, ada beberapa kasus yang sempat membuat kami takut bahwa banyak “penjahat” yang bermain di dunia swinger.
Pemeras : mereka diam diam merekam kegiatan kita dan memeras sejumlah uang, kalau tidak rekaman akan disebarkan
Amatir : mereka bayar WP yang diakuinya sebagai istrinya, jadi kita ML dengan WP, dia dapat istri kita
Dua jenis penjahat itu yang harus diwaspadai, begitu kata mbah google.
Akhirnya kami sangat hati hati mencari pasangan swinger, apalagi dalam keadaan sosial budaya kita yang belum siap menerima fantasi ini sebagai sebuah solusi.
Sempat saya dan istri saya mengadakan diskusi tentang swinger yang akan kami jalani, akhirnya pada kesimpulan bahwa swinger adalah solusi yang fair bagi kejenuhan kehidupan sex kami. Mengapa begitu? Karena kami bisa menikmati bersama. Saya dan istri saya. Bersama.
Lama juga kami berkutat dalam mencari pasangan, sampai suatu ketika ada hal yang justru tak terduga membantu kami melaksanakan swinger.
A, teman kami sejak kami kuliah, datang berkunjung dengan istrinya ke rumah kami. Awalnya kami tidak berfikir macam macam. Kami anggap sebagai teman yang berkunjung.
Kami ngobrol sampai tengah malam, kami menawari untuk tidur dirumah kami,mereka setuju. Sewaktu saya dan istri saya menyiapkan kamar tidur, tiba tiba saya terfikir untuk tidur bersama dengan mereka, saya sampaikan kepada istriku, dia mengerti kemana arahnya. Lalu saya keluar kamar, saya tawarkan bagaimana kalau kita tidur di depan tv saja, rame, jadi bisa kita sambil ngobrol, syukurlah mereka setuju.
Kami gelar karpet, saya keluarkan 2 springbed kami di depan tv, antar spring bed ada jarak kira kira 1 meteran.
Kami akhirya nonton tv bersama, sambil masih mengobrol, sampai kira kira jam setengah 2 malam. Saat topik sudah habis, lampu kami padamkan, jadi hanya sinar dari layar tv saja yang menerangi kami. Sungguh itu saat yang mendebarkan buatku, karena ini sebuah gambling. Andai pasangan teman saya itu bisa menerima, it will be easy. Kalau tidak, bencana seumur hidup.
Akhirnya hilang nyaliku untuk membicarakan swinger kepada A. Akhirnya kami biarkan mereka tidur.
Saat mereka sudah tenang, tanganku mulai menggerayangi tetek istriku. Dia mengerti, kami akhirnya berciuman. Mungkin ciuman kami begitu serunya sehingga kami tidak perduli lagi dengan suara yang keluar. Sampai disitu saja kami merasa sensasional, karena berciuman dekat dengan orang lain walaupun tidur.
Kami masih berciuman saat kami lihat istri A keliatan gelisah. Saya memberi kode pada istri, dan istri sempat agak berhenti. Ia jadi nervous. Tapi sedikit saya paksa, maka kami lanjutkan ciuman kami.
Di remang cahaya tv, kami melihat istri A mulai menciumi leher suaminya. Kami makin menjadi, tapi belum berani kami lepas baju.
Akhirnya dengan sedikit “arahan”, kupelorotkan celana kolorku tapi masih kututupi dengan selimut. Tangan istriku kuarahkan ke celana agar ia tahu bahwa aku sudah lepas celana. Lalu sedikit kutarik kepala istriku, bermakna minta dioral .
Kami lihat A dan istrinya juga sudah berciuman.
Istriku mulai mengoral, tapi dengan membelakangi mereka. Sungguh benar benar sensasional.
Kami lihat istri A juga mulai mengoral.
Akhirnya saya dan istri ML, dengan cara dari belakang tapi masih kami tutupi selimut.
A juga melakukan hal yang sama. Dalam beberapa gerakan terkadang selimut mereka tersingkap, karena mereka memang pasangan yang agak “subur”. Tampak paha istri A yang benar benar putih, membuat aku jadi kalap dalam melakukan ML dengan istri.
Akhirnya aku dan istriku orgasme. Tak lama disusul mereka. Kami masih terdiam, aku dan istriku tidur berpelukan.
Betapa kagetnya saya bangun pagi harinya, karena selimut kami tersingkap. Aku masih tidak pakai celana, dan istriku dasternya tersingkap tanpa celana dalam. Aku lihat sebelah, mereka masih tidur.
Aku bangunkan istriku, kuajak ML lagi. Kali ini tidak pakai selimut.. Akhirnya kami ML dengan posisi WOT, tapi masih pakai baju. Istriku juga masih pakai daster, tapi kami tidak pakai selimut dan keadaan sudah terang.
Beberapa kali saya melirik mereka. Kami tahu pasangan sebelah kami mencuri pandang, tapi kami makin bersemangat. Sampai akhirnya kami mencapai orgasme…
Benar benarnya kami merasakan kenikmatan yang lama tak kami rasakan…
….
Paginya sarapan bersama. Tak satupun diantara kami membicarakan kejadian semalam…
Seolah bersikap biasa, tapi kami yakin A dan istrinya takkan pernah sama lagi dengan saat ia datang kerumah kami.
Setelah pengalaman pertama kami itu, kami makin mesra dan sudah ada sedikit keberanian yang bertambah pada istriku.. Dia lebih terbuka kala bicara masalah sex. Dan yang pasti makin melebar pula ruang diskusi kami.. Tapi masih saja kami belum mempunyai pasangan swinger tetap.
Sampai akhirnya ada telpon berdering di hape ku. Ternyata dari A, yang mengatakan bahwa ia berterimakasih kemarin bisa menginap di rumah kami. Sekarang ia mau ganti mengundang kami untuk tidur di rumah mereka. Duh…. Pucuk di cinta ulam tiba…
Akhirnya sampai juga hari itu. Kami datang agak malam, kira kira jam 9 malam kami baru sampai di rumahnya.
Mulailah prosesi ritual biasa. Kami mengobrol ngalor ngidul sampai tengah malam.
Akhirnya saat yang kami tunggu tunggu, mereka menawari kami untuk istirahat. Tentu saja langsung kami iyakan.
Dan seperti yang kami duga, A menyediakan 2 buah springbed di depan tv..
Istriku mengganti bajunya dengan dasternya, dan istri A dengan baju tidur yang mirip daster juga cuma lebih pendek. Tampaknya mereka sudah mempersiapkan acara malam ini hingga detail.
Baru mungkin 10 menit kami rebahan, istri A yang chubby itu langsung menciumi suaminya. Padahal lampu masih terang benderang. Saya dan istri langsung juga tancap gas. Melihat paha istri A yang putih membuat saya makin kalap menciumi istri saya. Mungkin karena ini dirumah mereka, mereka sangat “berani”.
Istri A yang sangat agresif langsung melepas cd suaminya. Bahkan lalu istri A melepas baju tidurnya. Mereka telanjang disamping kami, walau masih dalam posisi mengoral. Deg degan juga aku melihat toket istri A yang besar…
Kemudian istriku melepas juga dasternya.. Kami ML dengan pasangan masing-masing dalam satu ruangan. Sungguh sensasional sekali. Ada faktor ingin membuktikan dan menampilkan yang terbaik di suasana seperti itu. Bisa dibayangkan, segala “ilmu” kami keluar….
Setelah kami orgasme, kami semua terlentang dengan telanjang.. Tak ada yang tak tersenyum. Kami benar benar mengalami hal yang luar biasa dan dahsyat..
Kami ulangi lagi aktivitas itu di dini hari saat kami bangun tidur. Yang ini sudah agak “nyrempet” karena begitu dekatnya posisi kami sehingga saya sempat saling bersentuhan dengan istri A.
Keesokan paginya kami sangat merasa nyaman dan senang sekali. Kami pulang dengan kepuasan yang tak terlukiskan…
Pasca peristiwa soft swinger dengan A, membuat aku dan istriku menjadi sangat bergairah dalam melakukan hubungan sex. Bagaimana tidak? Dulu bila hari libur, biasanya kami melakukan aktifitas seperti tidur, nonton tv dan utak atik rumah. Sekarang, always making love…
Bisa dan sering terjadi kami dirumah totality naked, dari pagi sampai sore. Anak kami titipkan ke neneknya sekalian dengan pembantu, lalu kami ML secara gila-gilaan di rumah. Seluruh ruangan sudah pernah kami pakai untuk tempat ML. Dapur, kamar mandi, teras belakang, garasi, bahkan kadang dengan sengaja jendela dan pintu kami buka. Kami begitu menikmatinya, seolah kami baru melakukan pertamakali melakukannya.
Ada sebuah peristiwa. Someday, hari libur, seperti biasa kami ML di rumah. Pada saat kami ML di ruang keluarga, tiba-tiba adikku bersama suaminya datang ke rumah. Konon katanya ia sudah ketok pintu, tapi kami tidak mendengar. Jadi mereka langsung masuk aja. Mereka terkejut karena melihat kami sedang ML.
Sebenarnya aku juga tahu saat mereka masuk ke ruang tamu. But karena kami dalam kondisi nanggung, jadi ya kami selesaikan dulu persetubuhan kami.
Setelah selesai ML, sambil telanjang karena kami memang naked dari awal kami pergi ke belakang untuk mengambil handuk di kamar mandi. Baru kemudian dengan handukan saja kami masuk kamar. Kami memakai pakaian lalu keluar untuk menemui mereka.
Saat kami menemui mereka, adikku yang terkenal cerewet langsung ngomel (tapi sambil senyum). Aku menjawab, “So what? Kami suami istri dan ini rumah kami…” Kamipun ngobrol-ngobrol.
Melihat sikap kami yang begitu mesra sepanjang kami ngobrol, iparku bertanya bagaimana kami bisa mesra begitu. Ya kami bilang, kuncinya di kehidupan sex kami. Akhirnya topik kami berkisar di seputar sex.
Saya dan adik saya memang akrab. Dulu kami pernah sama-sama kuliah di Singapura. Tinggal berdua di satu apartement menyebabkan tak ada yang kami tidak tahu tentang kehidupan kami. Biasa bagi kami dulu, dia saya suruh keluar dulu dari apartemen agar saya bisa ml dengan pacar saya. Demikian juga sebaliknya. Jadi sebagai saudara kami sangat dekat.
Pembicaraan kami tentang sex semakin hot sampai akhirnya, dengan perjanjian untuk tidak membocorkan kemana-mana, kami ceritakan tentang peristiwa dengan teman kami A.
Tampaknya mereka tertarik sekali dengan gaya hidup swinger seperti yang kami lakukan. Cuma masalahnya, mereka tidak punya orang seperti A. Untuk melakukan dengan A, adikku tidak cukup berani. Saat itulah istriku mengeluarkan kalimat yang membuat kami bertiga tercengang. Istriku bilang, “You can do it with us, if u want..”
Wow…
Bagi istriku mungkin nggak ada masalah, but bagi aku agak aneh juga. Memang swinger adalah pilihan gaya hidup kami, but soft swinger dengan adik sendiri? Masih agak aneh buatku.
Untungnya adikku cepat menjawab, “Ok, I agree. Aku justru lebih nyaman bila dengan saudara sendiri karena faktor resikonya kecil.” Sekali lagi aku tercengang.
Wow…
Ok lah. Fuck the incest. Let’s do it.
Istriku minta tempatnya di lantai atas, karena sudah sejak tadi kami dibawah. Di sana kami pasang karpet. Berpasangan kami saling berciuman. Adikku kelihatan nafsu sekali. Sedang iparku malah yang masih malu-malu.
Karena istriku cuma pakai daster dan sudah nggak pakai apa apa di baliknya, saat kami berciuman aku mengelus pahanya. Iparku melihat paha istriku dengan jelas sekali kelihatan dan ternyata itu membuatnya sangat benafsu. Sambil mencium istrinya ia beberapa kali melirik paha istriku yang masih amat mulus itu.
Secara penampilan, istriku memang biasa saja. Bahkan toketnya lebih kecil dibanding toket adikku. Tapi secara keseluruhan, untuk ukuran wanita usia 37 an bodynya sangat mulus. Tak ada lemak di perutnya. Bentuk paha dan pantatnya pun proporsional sekali. Saat masih memakai pakaian, penampilan istriku kalah bagus dari adikku. Baru saat telanjang kelihatan sama bagusnya.
Seperti biasa, kami memulai ritual sex kami dengan oral. Saat itu aku cuma pakai kolor, jadi mudah buat istriku mengoral kontolku. Istriku jago kalau masalah oral dan aku suka caranya mengoral. Ia kadang mengoral pakai gigi sehingga ada sensasinya sendiri. Istriku juga mau mengoral sampai pangkal bawah kontolku.
Saat istriku mengoral, adikku dan suaminya, bener bener sudah terbawa suasana. Adikku melepas pakaiannya lalu melepas celana suaminya. Ia ikut-ikutan melakukan oral sex dengan suaminya. Mungkin karena sangat bernafsu dan suasanyanya memang sensasional, adikku mengoral dengan penuh semangat.
Dan..
Akhirnya iparku orgasme…
Adikku langsung bilang, “Wadhuh!”
Hahaha… Padahal kami belum apa apa…
Akhirnya mereka jadi penonton saja sambil suaminya bingung ngocak ngocok penisnya agar mau bangun lagi… Adikku ngomel-ngomel saja.. Akhirnya mereka cuma ciuman sambil nonton kami ML. Krena ditonton, permainan kami standar saja. Oral, lalu WOT..
Saat WOT, istriku sudah dapat orgasme sementara aku belum. Kami pun masih melanjutkan genjotan kami. Adikku bilang, “Wadhuh lanjut lagi, aku blum dapat apa apa e..”
Istriku nampak sempat berpikir sejenak lalu bilang, “Ok. Karena aku udah dapet, gini aja. Coba suamimu tak rangsangnya. Mungkin denganku dia bakal dapet sensasi yang beda trus bisa konak lagi. Kamu main sama kakakmu ini aja gimana?”
Kami terdiam sejenak, bingung.
“Masak main sama kakak sendiri, mbak?” adikku bertanya.
“Just sex.. Nggak usah bingung-bingung,” begitu kata istriku.
Ok. Let’s try..
Adikku mengelap penisku dan mulai mengoralku. Rasanya aneh aja sebenarnya dioral adikku. Tapi aku dalam kondisi nanggung dan pengin mencari kenikmatan orgasme, jadi kunikmati aja.
Asyik juga oralan adikku. Terutama sambil melihat istriku mengoral iparku. Ada perasaan cemburu yang asyik…
Adikku makin nggak sabar. Dia bilang pada istriku, “Ah nanggung ngoral doang..”
Istriku ketawa. “Ya lanjut juga nggak papa”
Langsung saja adikku ambil posisi WOT dengan posisi membelakangiku. Kaget juga aku..
Sebenarnya reflek aku mau mendorong adikku. Tapi pada saat yang sama kulihat istriku juga mulai menindih iparku. Pemandangan hot itu membuat aku mengurungkan niatku dan berbalik pasrah menikmati WOT adikku..
Tak lama kemudian kulihat iparku sudah membalikkan istriku dan mengoralnya memeknya, membuat aku makin cemburu dan penasaran…
Kuremas pantat adikku.. Kuarahkan untuk menggoyang…
Iparku mulai memasukkan penisnya yang sebenarnya masih setengah ereksi.. Mungkin melihat istrinya ML denganku itulah yang membuat dia ereksi lagi. Swinging memang memberi sensasi yang luar biasa. Cemburu, marah, gairah, nafsu, bercampur jadi satu.
Akhirnya kami orgasme hampir bersamaan. Dimulai dari adikku, aku, istriku, lalu iparku…
Jadi hard swinger pertama kami sebenarnya justru dengan pasangan adik sendiri…
Saya tak pernah menyarankan pada pembaca untuk mengikuti kami. But, itulah cerita sebenarnya. Saya hanya menceritakan apa adanya…
Post Comment